“
Silikagel dalam makanan ringan ? “
(oleh
Muslailati S.Pd, guru kimia MAN Pegasing)
Awas!
Hati-hati memberikan makanan ringan kepada si buah hati. Merupakan sebuah sikap
bijaksana ketika seorang ibu lebih selektif memilih jenis jajanan atau makanan
ringan yang diberikan kepada balita. Bahkan lebih bijaksana lagi jika sang ibu
mengawasi nya saat si buah hati menyantap makanan tersebut. Tulisan penulis
kali ini merupakan reality story, terjadi di daerah penulis,. Reality story ini
menimpa adik( sebut saja namanya si Wen) dari salah satu siswa penulis.
Kejadian tersebut dituturkan kepada penulis pada hari Senin tanggal 16 Pebruari 2015. Siswa
tersebut menanyakan apakah kejadian yang menimpa adiknya( si Wen) , berkaitan
dengan kimia?
Siswa
tersebut menuturkan bahwa hari Kamis, tanggal 12 Pebruari 2015, ibunya
membelikan jajanan sejenis biskuit di supermarket untuk oleh-oleh kepada
adiknya(Wen) yang masih berumur 5 tahun. Tidak lama setelah menghabiskan
biskuit tersebut, tiba-tiba adiknya muntah-muntah dan mengeluh perut serta
tenggorokannya sakit. Karena tempat tinggal siswa penulis agak di pedalaman,
mereka hanya membaluri seluruh tubuh si adik dengan minyak bawang merah dan
meminumkan air hangat berulang-ulang. Alhamdulillah kondisi si adik agak
membaik, meskipun belum pulih benar.
Penulis
mengamati bekas bungkus jajanan si Wen yang dibawanya. Astaghfirullah, selidik
punya selidik, ternyata di dalam bungkusan biskuit tersebut terdapat bungkusan
silikagel yang sudah tinggal separuh. Menurut ibunya siswa penulis, si Wen
menghabiskan biskuit yang dibelinya berikut dengan silikagel yang berada di
dalamnya, tetapi hanya sedikit. Sang ibu sibuk di dapur setelah memberikan
biskuit tersebut dan membiarkan si Wen makan biskuit itu sendiri.
Baiklah,
penulis mencoba memaparkan terlebih dahulu tentang silikagel. Silikagel adalah
suatu senyawa kimia yang berfungsi sebagai pengering dan penyerap uap air,
sehingga senyawa tersebut dapat menyerap kelembaban uap air yang terdapat di
lingkungan sekitarnya. Jumlah maksimum kelembaban yang bisa diserap zat ini
berkisar 40 persen dari berat totalnya.
Silikagel
dikemas dalam bungkus berisi silica butiran padat yang mempunyai jutaan pori-pori
yang tahan terhadap air. Bungkusan silikagel biasanya diselipkan ke dalam
beberapa produk yang cepat rusak oleh peningkatan kelembabannya. Silikagel
dibuat dengan cara sintesis sederhana dari natrium silikat
Contohnya
dalam botol vitamin yang berisi kapsul(bidang
farmasi), dalam barang-barang elektronik, dalam tas, sepatu, produk jamu,
produk logam , media penyimpanan kamer, bahkan dalam bahan makanan. Dalam bahan
makanan, silikagel digunakan sebagai pengawet. Selama kadar penggunaannya diperhatikan,
silikagel ini tidak berbahaya dan cukup aman sebagai bahan pengawet. Label
silikagel selalu mencantumkan label peringatan atau tanda bahaya pada
bungkusnya.
Beberapa hal yang terjadi jika tertelan silikagel
adalah :
1.
Sakit perut
2.
Iritasi pada mata
3.
Tenggorokan kering
4.
Rongga hidung kering
5.
Mual, sembelit
6.
Muntah-muntah
7.
Tersedak
8.
Iritasi pada pernafasan ( silikagel yang
mengandung kobalt klorida )
9.
keracunan
Langkah pertama yang harus dilakukan ketika silikagel
tertelan adalah dengan minum air hangat sebanyak-banyaknya( berarti langkah
yang diambil oleh ibunya Wen, sangat
benar benar). Silikagel dapat menyerap cairan dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan dehidrasi. Seperti kita ketahui,
tubuh kita terdiri dari 70 % cairan, bayangkan jika kita tertelan silikagel?
Sekali lagi penulis paparkan bahwa silikagel akan menyerap 40% cairan dari
total keseluruhan cairan dasarnya. Jika tanda-tanda dehidrasi belum hilang
setelah beberapa menit, segera menghubungi pihak medis untuk penanganan
selanjutnya.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua dan
reality story yang penulis paparkan di atas, tidak terjadi pada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar