Selasa, 17 Februari 2015



“ Silikagel dalam makanan ringan ? “
(oleh Muslailati S.Pd, guru kimia MAN Pegasing)

Awas! Hati-hati memberikan makanan ringan kepada si buah hati. Merupakan sebuah sikap bijaksana ketika seorang ibu lebih selektif memilih jenis jajanan atau makanan ringan yang diberikan kepada balita. Bahkan lebih bijaksana lagi jika sang ibu mengawasi nya saat si buah hati menyantap makanan tersebut. Tulisan penulis kali ini merupakan reality story, terjadi di daerah penulis,. Reality story ini menimpa adik( sebut saja namanya si Wen) dari salah satu siswa penulis. Kejadian tersebut dituturkan kepada penulis pada  hari Senin tanggal 16 Pebruari 2015. Siswa tersebut menanyakan apakah kejadian yang menimpa adiknya( si Wen) , berkaitan dengan kimia?
Siswa tersebut menuturkan bahwa hari Kamis, tanggal 12 Pebruari 2015, ibunya membelikan jajanan sejenis biskuit di supermarket untuk oleh-oleh kepada adiknya(Wen) yang masih berumur 5 tahun. Tidak lama setelah menghabiskan biskuit tersebut, tiba-tiba adiknya muntah-muntah dan mengeluh perut serta tenggorokannya sakit. Karena tempat tinggal siswa penulis agak di pedalaman, mereka hanya membaluri seluruh tubuh si adik dengan minyak bawang merah dan meminumkan air hangat berulang-ulang. Alhamdulillah kondisi si adik agak membaik, meskipun belum pulih benar.
Penulis mengamati bekas bungkus jajanan si Wen yang dibawanya. Astaghfirullah, selidik punya selidik, ternyata di dalam bungkusan biskuit tersebut terdapat bungkusan silikagel yang sudah tinggal separuh. Menurut ibunya siswa penulis, si Wen menghabiskan biskuit yang dibelinya berikut dengan silikagel yang berada di dalamnya, tetapi hanya sedikit. Sang ibu sibuk di dapur setelah memberikan biskuit tersebut dan membiarkan si Wen makan biskuit itu sendiri.
Baiklah, penulis mencoba memaparkan terlebih dahulu tentang silikagel. Silikagel adalah suatu senyawa kimia yang berfungsi sebagai pengering dan penyerap uap air, sehingga senyawa tersebut dapat menyerap kelembaban uap air yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Jumlah maksimum kelembaban yang bisa diserap zat ini berkisar 40 persen dari berat totalnya.
Silikagel dikemas dalam bungkus berisi silica butiran padat yang mempunyai jutaan pori-pori yang tahan terhadap air. Bungkusan silikagel biasanya diselipkan ke dalam beberapa produk yang cepat rusak oleh peningkatan kelembabannya. Silikagel dibuat dengan cara sintesis sederhana dari natrium silikat
Contohnya dalam botol  vitamin yang berisi kapsul(bidang farmasi), dalam barang-barang elektronik, dalam tas, sepatu, produk jamu, produk logam , media penyimpanan kamer, bahkan dalam bahan makanan. Dalam bahan makanan, silikagel digunakan sebagai pengawet. Selama kadar penggunaannya diperhatikan, silikagel ini tidak berbahaya dan cukup aman sebagai bahan pengawet. Label silikagel selalu mencantumkan label peringatan atau tanda bahaya pada bungkusnya.
                                                
Beberapa hal yang terjadi jika tertelan silikagel adalah :
1.      Sakit perut
2.      Iritasi pada mata
3.      Tenggorokan kering
4.      Rongga hidung kering
5.      Mual, sembelit
6.      Muntah-muntah
7.      Tersedak
8.      Iritasi pada pernafasan ( silikagel yang mengandung kobalt klorida )
9.      keracunan

Langkah pertama yang harus dilakukan ketika silikagel tertelan adalah dengan minum air hangat sebanyak-banyaknya( berarti langkah yang diambil oleh  ibunya Wen, sangat benar benar). Silikagel dapat menyerap cairan dalam tubuh manusia sehingga  menyebabkan dehidrasi. Seperti kita ketahui, tubuh kita terdiri dari 70 % cairan, bayangkan jika kita tertelan silikagel? Sekali lagi penulis paparkan bahwa silikagel akan menyerap 40% cairan dari total keseluruhan cairan dasarnya. Jika tanda-tanda dehidrasi belum hilang setelah beberapa menit, segera menghubungi pihak medis untuk penanganan selanjutnya.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua dan reality story yang penulis paparkan di atas, tidak terjadi pada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar