Sabtu, 07 Februari 2015



“ Supervisi klinis terhadap siswa pada MAN Pegasing “
            Saya memberikan nama untuk program bimbingan siswa bermasalah, dengan nama “ kelas supervisi klinis” . Kelas ini diperuntukkan untuk siswa-siswi yang  bermasalah, mulai dari pelanggaran tata tertib Madrasah, sampai pada  siswa siswi yang mempunyai etika dan kepribadian tidak normal.  Siswa dan siswi yang bermasalah yang dimasukkan ke dalam kelas supervisi klinis, umumnya jika permasalahannya sudah berulang-ulang dan sudah beberapa kali membuat perjanjian dengan orang tua,wali kelas,  Bimpen dan kesiswaan.
Memang kelihatannya seperti membuang waktu saja, seperti tanggapan beberapa pendapat. Tidak usah saya sebutkan pendapat siapa, hanya menurut saya agak aneh jika orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, menganggap bahwa usaha memperbaiki akhlak dan budi pekerti luhur siswa, adalah buang waktu saja. Saya lebih yakin, sebuah niat baik dan dilakukan dengan gigih dan penuh kesabaran, akan menghasilkan hasil yang gemilang.
Setiap lembaga tentu mempunyai aturan-aturan tertentu untuk di taaati oleh  setiap penghuni lembaga tersebut. Sama halnya dengan MAN Pegasing, peraturan dan tata tertib serta sanksi dari setiap pelanggaran, sudah ditetapkan dan di sampaikan kepada siswa dan orang tua siswa, mulai siswa tersebut  tercatat sebagai siswa MAN Pegasing. Namun pada kenyataannya, pelanggaran masih saja ada. Beberapa sekolah/madrasah mungkin tidak lagi mentolerir ketika siswa sudah melanggar peraturan yang sudah ditetapkan, langsung mengeluarkan siswa dari sekolah/madrasah yang bersangkutan. 
Akan tetapi, program ini lebih mengedepankan proses mendidik, dimana sangat dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan demi perbaikan akhlak generasi ini. Bukankah sebuah pahala yang sangat besar akan dianugerahkan oleh Allah SWT bagi kita?
Awalnya saya memberikan nama kelas untuk program ini sebagai  “ carantina class “. Tetapi saya khawatir, mendengar namanya saja, siswa siswi merasa disisihkan dan enggan masuk ke kelas tersebut ketika ada bimbingan. Akhirnya terpilihnya nama supervisi clinis class, kedengarannya lebih akrab dan menyenangkan.  Sebenarnya supervisi kli nis  adalah suatu bentuk bimbingan profesional yang diberikan pada guru dengan sistematika tertentu untuk peningkatan kinerja guru dalam proses belajar mengajar. Jadi, saya hanya mencomot namanya saja, sementara saya mengarahkan bimbingan ini terhadap siswa siswi yang melakukan pelanggaran berulang-ulang.
Ternyata program ini sangat didukung oleh seluruh personil pengelola MAN Pegasing, mulai dari kepala madrasah, wakamad, guru bidang studi, staf TU bahkan sampai ke penjaga madrasah. Kepala MAN Pegasing Amiruddin S.Pd mengemukakan bahwa beliau sangat mendukung program supervisi clinis ini, meskipun harus mengeluarkan dana untuk kegiatan  ini. Adapun pelaksanaan program supervisi clinis class pada MAN Pegasing  dimulai sejak bulan Agustus 2014. Ruangan yang biasa digunakan antara lain ruang mushalla dan ruang kesiswaan. Program bimbingan yang sudah diberikan sejak bulan Agustus 2014 s/d Januari 2015 antara lain :
1.       Bimbingan dari komite madrasah bapak Umar ariyo, tentang pemahaman ilmu fiqih dan pemantapan Alquran hadist. Pemahaman ilmu fiqih  ini menyangkut tentang praktek pelaksanaan shalat fardhu dan shalat jenazah yang benar. Sementara pemantapan Alquran hadist yaitu pembacaan doa shalat dan beberapa surah pendek dalam Alquran secara benar. Komite MAN Pegasing bapak Umar ariyo adalah seorang imam di kecamatan Pegasing dan berlatar belakang pendidikan pesantren.  Siswa dan siswi yang belum mampu mempraktekkan dengan benar semua materi yang sudah diberikan, belum diperbolehkan memasuki kelasnya kembali.
2.       Bimbingan dari kapolsek Pegasing tentang tata tertib, kedisiplinan serta bahaya narkoba.
3.       Bimbingan etika dan kepribadian dari Bimpen dan team Rohis
4.       Penugasan menuliskan kaligrafi surah pendek dalam Alquran, dikumpulkan pada kesiswaan untuk dokumen.
Alhamdulillah, ternyata siswa siswi yang terjaring ke dalam kelas ini, memberikan respon yang positif, merasa di bimbing dan tidak dimusuhi malah diberikan ilmu yang berguna. Mereka menuliskan kesan dan pesan di buku khusus yang disediakan kesiswaan setelah selesai mengikuti kelas ini.
                Dari 50 siswa siswi yang terjaring pada awal pelaksanaan program kegiatan, kini hanya tinggal 7 siswa dan 3 siswi lagi yang masih berada dalam kelas ini. Harapan terbesar saya, semoga terdapat perbaikan akhlak, etika dan kepribadian siswa sesuai dengan yang diinginkan serta berkurangnya tingkat kenakalan, pelanggaran tata tertib dan disiplin madrasah. Dan semoga tulisan saya ini, dapat memberikan aspirasi yang positif bagi yang membacanya . ( Muslailati S.Pd...wakil kepala bidang kesiswaan pada MAN Pegasing).



               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar