“ Supervisi klinis terhadap siswa
pada MAN Pegasing “
Saya memberikan nama untuk
program bimbingan siswa bermasalah, dengan nama “ kelas supervisi klinis” .
Kelas ini diperuntukkan untuk siswa-siswi yang
bermasalah, mulai dari pelanggaran tata tertib Madrasah, sampai
pada siswa siswi yang mempunyai etika
dan kepribadian tidak normal. Siswa dan
siswi yang bermasalah yang dimasukkan ke dalam kelas supervisi klinis, umumnya
jika permasalahannya sudah berulang-ulang dan sudah beberapa kali membuat
perjanjian dengan orang tua,wali kelas,
Bimpen dan kesiswaan.
Memang kelihatannya seperti membuang waktu saja, seperti
tanggapan beberapa pendapat. Tidak usah saya sebutkan pendapat siapa, hanya
menurut saya agak aneh jika orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan,
menganggap bahwa usaha memperbaiki akhlak dan budi pekerti luhur siswa, adalah
buang waktu saja. Saya lebih yakin, sebuah niat baik dan dilakukan dengan gigih
dan penuh kesabaran, akan menghasilkan hasil yang gemilang.
Setiap lembaga tentu mempunyai
aturan-aturan tertentu untuk di taaati oleh
setiap penghuni lembaga tersebut. Sama halnya dengan MAN Pegasing,
peraturan dan tata tertib serta sanksi dari setiap pelanggaran, sudah
ditetapkan dan di sampaikan kepada siswa dan orang tua siswa, mulai siswa
tersebut tercatat sebagai siswa MAN
Pegasing. Namun pada kenyataannya, pelanggaran masih saja ada. Beberapa sekolah/madrasah
mungkin tidak lagi mentolerir ketika siswa sudah melanggar peraturan yang sudah
ditetapkan, langsung mengeluarkan siswa dari sekolah/madrasah yang
bersangkutan.
Akan tetapi, program ini lebih
mengedepankan proses mendidik, dimana sangat dibutuhkan kesabaran dan
keikhlasan demi perbaikan akhlak generasi ini. Bukankah sebuah pahala yang
sangat besar akan dianugerahkan oleh Allah SWT bagi kita?
Awalnya
saya memberikan nama kelas untuk program ini sebagai “ carantina class “. Tetapi saya khawatir,
mendengar namanya saja, siswa siswi merasa disisihkan dan enggan masuk ke kelas
tersebut ketika ada bimbingan. Akhirnya terpilihnya nama supervisi clinis
class, kedengarannya lebih akrab dan menyenangkan. Sebenarnya supervisi kli nis adalah suatu bentuk bimbingan profesional yang
diberikan pada guru dengan sistematika tertentu untuk peningkatan kinerja guru
dalam proses belajar mengajar. Jadi, saya hanya mencomot namanya saja,
sementara saya mengarahkan bimbingan ini terhadap siswa siswi yang melakukan
pelanggaran berulang-ulang.
Ternyata program ini sangat
didukung oleh seluruh personil pengelola MAN Pegasing, mulai dari kepala
madrasah, wakamad, guru bidang studi, staf TU bahkan sampai ke penjaga
madrasah. Kepala MAN Pegasing Amiruddin S.Pd mengemukakan bahwa beliau sangat
mendukung program supervisi clinis ini, meskipun harus mengeluarkan dana untuk
kegiatan ini. Adapun pelaksanaan program
supervisi clinis class pada MAN Pegasing
dimulai sejak bulan Agustus 2014. Ruangan yang biasa digunakan antara
lain ruang mushalla dan ruang kesiswaan. Program bimbingan yang sudah diberikan
sejak bulan Agustus 2014 s/d Januari 2015 antara lain :
1.
Bimbingan dari komite madrasah bapak Umar ariyo,
tentang pemahaman ilmu fiqih dan pemantapan Alquran hadist. Pemahaman ilmu
fiqih ini menyangkut tentang praktek
pelaksanaan shalat fardhu dan shalat jenazah yang benar. Sementara pemantapan
Alquran hadist yaitu pembacaan doa shalat dan beberapa surah pendek dalam
Alquran secara benar. Komite MAN Pegasing bapak Umar ariyo adalah seorang imam
di kecamatan Pegasing dan berlatar belakang pendidikan pesantren. Siswa dan siswi yang belum mampu
mempraktekkan dengan benar semua materi yang sudah diberikan, belum
diperbolehkan memasuki kelasnya kembali.
2.
Bimbingan dari kapolsek Pegasing tentang tata
tertib, kedisiplinan serta bahaya narkoba.
3.
Bimbingan etika dan kepribadian dari Bimpen dan
team Rohis
4.
Penugasan menuliskan kaligrafi surah pendek
dalam Alquran, dikumpulkan pada kesiswaan untuk dokumen.
Alhamdulillah, ternyata siswa
siswi yang terjaring ke dalam kelas ini, memberikan respon yang positif, merasa
di bimbing dan tidak dimusuhi malah diberikan ilmu yang berguna. Mereka
menuliskan kesan dan pesan di buku khusus yang disediakan kesiswaan setelah
selesai mengikuti kelas ini.
Dari
50 siswa siswi yang terjaring pada awal pelaksanaan program kegiatan, kini
hanya tinggal 7 siswa dan 3 siswi lagi yang masih berada dalam kelas ini.
Harapan terbesar saya, semoga terdapat perbaikan akhlak, etika dan kepribadian
siswa sesuai dengan yang diinginkan serta berkurangnya tingkat kenakalan,
pelanggaran tata tertib dan disiplin madrasah. Dan semoga tulisan saya ini,
dapat memberikan aspirasi yang positif bagi yang membacanya . ( Muslailati
S.Pd...wakil kepala bidang kesiswaan pada MAN Pegasing).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar