Selasa, 17 Februari 2015



“ Silikagel dalam makanan ringan ? “
(oleh Muslailati S.Pd, guru kimia MAN Pegasing)

Awas! Hati-hati memberikan makanan ringan kepada si buah hati. Merupakan sebuah sikap bijaksana ketika seorang ibu lebih selektif memilih jenis jajanan atau makanan ringan yang diberikan kepada balita. Bahkan lebih bijaksana lagi jika sang ibu mengawasi nya saat si buah hati menyantap makanan tersebut. Tulisan penulis kali ini merupakan reality story, terjadi di daerah penulis,. Reality story ini menimpa adik( sebut saja namanya si Wen) dari salah satu siswa penulis. Kejadian tersebut dituturkan kepada penulis pada  hari Senin tanggal 16 Pebruari 2015. Siswa tersebut menanyakan apakah kejadian yang menimpa adiknya( si Wen) , berkaitan dengan kimia?
Siswa tersebut menuturkan bahwa hari Kamis, tanggal 12 Pebruari 2015, ibunya membelikan jajanan sejenis biskuit di supermarket untuk oleh-oleh kepada adiknya(Wen) yang masih berumur 5 tahun. Tidak lama setelah menghabiskan biskuit tersebut, tiba-tiba adiknya muntah-muntah dan mengeluh perut serta tenggorokannya sakit. Karena tempat tinggal siswa penulis agak di pedalaman, mereka hanya membaluri seluruh tubuh si adik dengan minyak bawang merah dan meminumkan air hangat berulang-ulang. Alhamdulillah kondisi si adik agak membaik, meskipun belum pulih benar.
Penulis mengamati bekas bungkus jajanan si Wen yang dibawanya. Astaghfirullah, selidik punya selidik, ternyata di dalam bungkusan biskuit tersebut terdapat bungkusan silikagel yang sudah tinggal separuh. Menurut ibunya siswa penulis, si Wen menghabiskan biskuit yang dibelinya berikut dengan silikagel yang berada di dalamnya, tetapi hanya sedikit. Sang ibu sibuk di dapur setelah memberikan biskuit tersebut dan membiarkan si Wen makan biskuit itu sendiri.
Baiklah, penulis mencoba memaparkan terlebih dahulu tentang silikagel. Silikagel adalah suatu senyawa kimia yang berfungsi sebagai pengering dan penyerap uap air, sehingga senyawa tersebut dapat menyerap kelembaban uap air yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Jumlah maksimum kelembaban yang bisa diserap zat ini berkisar 40 persen dari berat totalnya.
Silikagel dikemas dalam bungkus berisi silica butiran padat yang mempunyai jutaan pori-pori yang tahan terhadap air. Bungkusan silikagel biasanya diselipkan ke dalam beberapa produk yang cepat rusak oleh peningkatan kelembabannya. Silikagel dibuat dengan cara sintesis sederhana dari natrium silikat
Contohnya dalam botol  vitamin yang berisi kapsul(bidang farmasi), dalam barang-barang elektronik, dalam tas, sepatu, produk jamu, produk logam , media penyimpanan kamer, bahkan dalam bahan makanan. Dalam bahan makanan, silikagel digunakan sebagai pengawet. Selama kadar penggunaannya diperhatikan, silikagel ini tidak berbahaya dan cukup aman sebagai bahan pengawet. Label silikagel selalu mencantumkan label peringatan atau tanda bahaya pada bungkusnya.
                                                
Beberapa hal yang terjadi jika tertelan silikagel adalah :
1.      Sakit perut
2.      Iritasi pada mata
3.      Tenggorokan kering
4.      Rongga hidung kering
5.      Mual, sembelit
6.      Muntah-muntah
7.      Tersedak
8.      Iritasi pada pernafasan ( silikagel yang mengandung kobalt klorida )
9.      keracunan

Langkah pertama yang harus dilakukan ketika silikagel tertelan adalah dengan minum air hangat sebanyak-banyaknya( berarti langkah yang diambil oleh  ibunya Wen, sangat benar benar). Silikagel dapat menyerap cairan dalam tubuh manusia sehingga  menyebabkan dehidrasi. Seperti kita ketahui, tubuh kita terdiri dari 70 % cairan, bayangkan jika kita tertelan silikagel? Sekali lagi penulis paparkan bahwa silikagel akan menyerap 40% cairan dari total keseluruhan cairan dasarnya. Jika tanda-tanda dehidrasi belum hilang setelah beberapa menit, segera menghubungi pihak medis untuk penanganan selanjutnya.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua dan reality story yang penulis paparkan di atas, tidak terjadi pada kita.

Rabu, 11 Februari 2015


              

           



“ MAN Pegasing  seputar persiapan UN dan  Bidik Misi “
                Pelaksanaan UN (ujian Nasional ) tidak lama lagi. Pak Anies Baswedan, sebagai Menteri  Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengumumkan bahwa pelaksanaan UN  akan tetap dilaksanakan  mulai bulan April sampai dengan bulan Mai 2015. Khusus untuk tingkat SMA/MA, pelaksanaan UN mulai tanggal 13 s/d 15 April 2015.
                Menyikapi hal ini, MAN Pegasing mulai bersiaga 1. Khusus siswa kelas XII, selalu  menjadi pusat perhatian dari semua pengelola MAN Pegasing.  Tidak bosan-bosannya semua pihak terkait pada MAN Pegasing , memberikan arahan-arahan dari semua sisi, mengajak siswa siswi lebih serius, konsentrasi penuh pada kegiatan belajar mengajar, disamping mengetuk kesadaran siswa siswi dalam menunaikan kewajiban mereka kepada Allah SWT.
                Pendataan peserta UN pada MAN Pegasing sudah selesai, dimulai dari tanggal 15 Januari s/d 30 Januari 2015, dengan rincian peserta IPA sejumlah 33 siswa dan peserta IPS sejumlah 45 peserta. MAN Pegasing menjadi penyelenggara induk untuk beberapa MAS, yaitu MAS Rusip, MAS Jagong, MAS Jamat dan MAS Celala. Jika digabungkan dengan ke empat MAS tersebut, maka peserta UN tahun ini pada MAN Pegasing adalah sejumlah 168 siswa.
                Kepala MAN Pegasing, Amiruddin S.Pd, melalui wakamad kesiswaan Muslailati S.Pd, wakamad Kurikulum Raihan S.Pd, wakamad Humas Drs.Mohd. Yusuf dan wakamad sarana Fakhruddin SE, jauh-jauh hari sudah memberikan arahan sesuai dengn bidang tugas masing-masing wakamad, agar memperhatikan semua hal yang mungkin menjadi kendala pada saat pelaksanaan UN mendatang. Khusus pendataan data siswa, kepala MAN Pegasing Amiruddin S.Pd sangat menegaskan untuk ekstra teliti dan hati-hati, agar tidak terdapat kesalahan data siswa nanti. Penegasan ini  ditujukan kepada wakamad kesiswaan, wakamad kurikulum dan Ka Tu, Bakrie SE.
                Operator  MAN Pegasing, bapak Muhammadi, bekerja sama dengan wakamad kesiswaan Muslailati S.Pd dan wakamad kurikulum Raihan S.Pd , telah memulai  pengisian dan verifikasi data siswa dan sekolah di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sejak 15 Januari. Meskipun batas akhirnya masih tanggal 12 Maret 2015, Alhamdulillah  data verifikasi siswa dan sekolah pada MAN Pegasing telah sukses, dengan membuka laman http://pdss.snmptn.ac.id.  Padahal, sosialisasi Unsyiah tentang PDSS dan SNMPTN baru akan dilaksanakan tanggal 14 Pebruari 2015 di Takengon Aceh Tengah.
                Beberapa siswa siswi yang kurang mampu dari sisi finansial, akan tetapi mempunyai prestasi yang bagus, juga mulai diarahkan dan dibantu oleh MAN Pegasing untuk memperoleh beasiswa Bidik Misi. Menurut operator MAN Pegasing, bapak Muhammadi, sejumlah 7 siswa jurusan IPA dan 3 siswa jurusan IPS, sudah selesai mengikuti pendaftarannya secara on line, dimulai tanggal 13 Januari 2015.
                Harapan yang sangat mendalam adalah semoga apa yang kita upayakan jauh-jauh hari dengan sepenuh hati, akan membawa hasil yang  gemilang nantinya. Keberhasilan anak didik merupakan keberhasilan pendidik. ( Muslailati S.Pd)

Sabtu, 07 Februari 2015



“ Supervisi klinis terhadap siswa pada MAN Pegasing “
            Saya memberikan nama untuk program bimbingan siswa bermasalah, dengan nama “ kelas supervisi klinis” . Kelas ini diperuntukkan untuk siswa-siswi yang  bermasalah, mulai dari pelanggaran tata tertib Madrasah, sampai pada  siswa siswi yang mempunyai etika dan kepribadian tidak normal.  Siswa dan siswi yang bermasalah yang dimasukkan ke dalam kelas supervisi klinis, umumnya jika permasalahannya sudah berulang-ulang dan sudah beberapa kali membuat perjanjian dengan orang tua,wali kelas,  Bimpen dan kesiswaan.
Memang kelihatannya seperti membuang waktu saja, seperti tanggapan beberapa pendapat. Tidak usah saya sebutkan pendapat siapa, hanya menurut saya agak aneh jika orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, menganggap bahwa usaha memperbaiki akhlak dan budi pekerti luhur siswa, adalah buang waktu saja. Saya lebih yakin, sebuah niat baik dan dilakukan dengan gigih dan penuh kesabaran, akan menghasilkan hasil yang gemilang.
Setiap lembaga tentu mempunyai aturan-aturan tertentu untuk di taaati oleh  setiap penghuni lembaga tersebut. Sama halnya dengan MAN Pegasing, peraturan dan tata tertib serta sanksi dari setiap pelanggaran, sudah ditetapkan dan di sampaikan kepada siswa dan orang tua siswa, mulai siswa tersebut  tercatat sebagai siswa MAN Pegasing. Namun pada kenyataannya, pelanggaran masih saja ada. Beberapa sekolah/madrasah mungkin tidak lagi mentolerir ketika siswa sudah melanggar peraturan yang sudah ditetapkan, langsung mengeluarkan siswa dari sekolah/madrasah yang bersangkutan. 
Akan tetapi, program ini lebih mengedepankan proses mendidik, dimana sangat dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan demi perbaikan akhlak generasi ini. Bukankah sebuah pahala yang sangat besar akan dianugerahkan oleh Allah SWT bagi kita?
Awalnya saya memberikan nama kelas untuk program ini sebagai  “ carantina class “. Tetapi saya khawatir, mendengar namanya saja, siswa siswi merasa disisihkan dan enggan masuk ke kelas tersebut ketika ada bimbingan. Akhirnya terpilihnya nama supervisi clinis class, kedengarannya lebih akrab dan menyenangkan.  Sebenarnya supervisi kli nis  adalah suatu bentuk bimbingan profesional yang diberikan pada guru dengan sistematika tertentu untuk peningkatan kinerja guru dalam proses belajar mengajar. Jadi, saya hanya mencomot namanya saja, sementara saya mengarahkan bimbingan ini terhadap siswa siswi yang melakukan pelanggaran berulang-ulang.
Ternyata program ini sangat didukung oleh seluruh personil pengelola MAN Pegasing, mulai dari kepala madrasah, wakamad, guru bidang studi, staf TU bahkan sampai ke penjaga madrasah. Kepala MAN Pegasing Amiruddin S.Pd mengemukakan bahwa beliau sangat mendukung program supervisi clinis ini, meskipun harus mengeluarkan dana untuk kegiatan  ini. Adapun pelaksanaan program supervisi clinis class pada MAN Pegasing  dimulai sejak bulan Agustus 2014. Ruangan yang biasa digunakan antara lain ruang mushalla dan ruang kesiswaan. Program bimbingan yang sudah diberikan sejak bulan Agustus 2014 s/d Januari 2015 antara lain :
1.       Bimbingan dari komite madrasah bapak Umar ariyo, tentang pemahaman ilmu fiqih dan pemantapan Alquran hadist. Pemahaman ilmu fiqih  ini menyangkut tentang praktek pelaksanaan shalat fardhu dan shalat jenazah yang benar. Sementara pemantapan Alquran hadist yaitu pembacaan doa shalat dan beberapa surah pendek dalam Alquran secara benar. Komite MAN Pegasing bapak Umar ariyo adalah seorang imam di kecamatan Pegasing dan berlatar belakang pendidikan pesantren.  Siswa dan siswi yang belum mampu mempraktekkan dengan benar semua materi yang sudah diberikan, belum diperbolehkan memasuki kelasnya kembali.
2.       Bimbingan dari kapolsek Pegasing tentang tata tertib, kedisiplinan serta bahaya narkoba.
3.       Bimbingan etika dan kepribadian dari Bimpen dan team Rohis
4.       Penugasan menuliskan kaligrafi surah pendek dalam Alquran, dikumpulkan pada kesiswaan untuk dokumen.
Alhamdulillah, ternyata siswa siswi yang terjaring ke dalam kelas ini, memberikan respon yang positif, merasa di bimbing dan tidak dimusuhi malah diberikan ilmu yang berguna. Mereka menuliskan kesan dan pesan di buku khusus yang disediakan kesiswaan setelah selesai mengikuti kelas ini.
                Dari 50 siswa siswi yang terjaring pada awal pelaksanaan program kegiatan, kini hanya tinggal 7 siswa dan 3 siswi lagi yang masih berada dalam kelas ini. Harapan terbesar saya, semoga terdapat perbaikan akhlak, etika dan kepribadian siswa sesuai dengan yang diinginkan serta berkurangnya tingkat kenakalan, pelanggaran tata tertib dan disiplin madrasah. Dan semoga tulisan saya ini, dapat memberikan aspirasi yang positif bagi yang membacanya . ( Muslailati S.Pd...wakil kepala bidang kesiswaan pada MAN Pegasing).



               


“ Kimia menyenangkan di MAN Pegasing “
Oleh : Muslailati S.Pd (guru kimia MAN Pegasing)
Siapa bilang Kimia tidak menarik ???????






                Siswa siswi kelas XI.IPA.1MAN Pegasing  nampak sibuk berseliweran, hilir mudik di dalam kelas. Apa yang mereka kerjakan? Ternyata mereka sedang sibuk menata meja dan makanan dengan kreasi masing-masing setiap kelompok. Sementara beberapa siswa lainnya sedang latihan presentasi menggunakan multimedia infocus. Sekilas terbaca judul tayangan mereka,” koloid suspensi dan aplikasinya dalam kimia bahan makanan”. Mereka terlihat sangat antusias dan serius.

                Suasana kelas seperti paparan di atas, merupakan salah satu model pembelajaran  yang diterapkan di MAN Pegasing. Suasana belajar terlihat menjadi sangat menyenangkan dan antara sesama siswa terjalin kerjasama yang baik. Padahal materi yang diajarkan adalah  jenis-jenis koloid, salah satu pokok bahasan kimia yang diajarkan pada semester 2 kelas XI.
                Setelah guru memberikan pemahaman kepada siswa tentang pengertian koloid dan jenis-jenis koloid, guru membagikan siswa kepada beberapa kelompok. Setiap kelompok diberikan tugas untuk membuat powerpoint yang akan ditayangkan pada saat presentasi kelompok. Yang menarik adalah, siswa juga ditugaskan mencari jenis makanan yang berkaitan erat dengan konsep materi yang sudah diajarkan. Tujuannya adalah agar siswa dapat menerapkan aplikasi konsep materi dalam kehidupan sehari-hari. Waktu persiapan presentasi diberikan satu minggu.
                Nah, setelah setiap kelompok berkonsultasi dengan guru kimia tentang makanan yang disiapkan( sesuai konsep materi), maka pada saat presentasi satu minggu kemudian, setiap kelompok sudah menghidangkan makanan tersebut di meja masing-masing kelompok. Mereka mengundang semua guru untuk ikut melihat presentasi mereka dan mencicipi makanan yang sudah mereka buat bersama.  Dalam kegiatan ini, diharapkan siswa dapat berkarya mandiri suatu hari nanti, ketika mereka sudah terjun ke masyarakat, berwiraswasta sambil kuliah atau bahkan saat ini dalam masa sekolah ( menambah uang saku). Data akurat pada bagian kesiswaan, hampir 90% siswa MAN Pegasing berasal dari kalangan tidak mampu.
Ternyata dengan metode pembelajaran seperti di atas, banyak sasaran yang dapat dicapai. Bahkan ketika presentasi dihadapan semua guru, siswa siswi terlihat berusaha tampil semaksimal mungkin. Sinar keikhlasan tampak menghias wajah-wajah mereka, ketika mereka melihat guru-gurunya mencicipi makanan hasil karya mereka.
                Pesan saya sebagai penulis kepada rekan-rekan guru, khususnya guru kimia, mari menerapkan konsep materi yang kelihatan abstrak, menjadi materi yang terlihat konkrit, menarik dan menyenangkan. Selamat berkarya.              
               



Selasa, 03 Februari 2015

" longing for you "







“ Kenakalan remaja, salah siapa ?”
bye : Rala Muslailati Novila


                Sangat sering terjadi, ketika seorang anak sering melakukan pelanggaran tata tertib di sekolah, apalagi jika anak  tersebut menunjukkan perilaku atau sikap yang tidak sopan, melawan dan memberontak, maka hal pertama yang kita pertanyakan adalah ,” siapa orang tuanya? “. Apakah kalimat ,” siapa orang tuanya,” tersebut terlontar akibat kebiasaan dari seringnya mendengar, ataukah kita yang melontarkan pertanyaan tersebut, memahami bahwa orang yang sangat bertanggung jawab pertama sekali ketika seorang anak bersikap “ nakal “, adalah sang orang tua?
                Di sekolah, ketika siswa atau siswi sering dipanggil ke ruang bimpen dan kesiswaan akibat kenakalannya, maka langkah selanjutnya yang dilakukan pihak sekolah adalah memanggil orang tua siswa dan siswi. Nampaknya kita kembali menelaah kalimat ini,” apakah pemanggilan orang tua siswa dan siswi tersebut  akibat kebiasaan atau rutinitas saja , ataukah pihak sekolah memahami bahwa orang yang sangat bertanggung jawab pertama sekali ketika siswa dan siswi  bersikap “ nakal “, adalah sang orang tua?
                Baiklah, mari kita coba menelaah, beberapa kasus yang pernah penulis tangani di madrasah penulis.
Kasus 1 :
Sebut saja namanya Anton.  Anton terlihat sangat tidak antusias belajar. Datang ke sekolah selalu terlambat. Tidak bisa lagi membuang rokok dari kesehariannya. Pakaian seragam tidak pernah rapi dan terkesan kumal. Inti ceritanya, Anton selalu melanggar tata tertib Madrasah.
Pemanggilan orang tuanya sudah beberapa kali dilakukan, tetapi dengan alasan sibuk, orang tuanya tidak pernah sempat hadir ke madrasah. Selidik punya selidik, ternyata Anton korban orang tua yang super sibuk. Hubungan Anton dengan kedua orang tuanya sangat tidak harmonis. Orang tua Anton menganggap anak harus menuruti kemauan mereka, jika mau diberikan uang dan jajan sesuai permintaan. Dan yang paling menyedihkan, ketika dalam proses bimbingan di ruang kesiswaan, Anton mengaku dengan jujur bahwa sejak kecil sampai dengan usianya sekarang 16 tahun, Anton tidak pernah mengerjakan shalat fardhu. Ironis memang, ketika dengan penuh kelembutan penulis menanyakan penyebabnya, dengan lugu Anton menjawab,” orang tua saya pun tidak pernah shalat, bu!”. “ saya tidak pernah dibimbing seperti ibu membimbing saya berkali-kali,” lanjut Anton. “ Saya juga selalu dipukul bapak, kalau saya pulang larut malam,” Anton masih bicara. Penulis masih mendengarkan keluhan Anton dengan penuh perhatian. Dan kalimat Anton yang terakhir adalah, “ saya tidak mau jadi polisi bu, saya tidak bakat ke sana, tetapi bapak dengan ibu memaksa saya harus masuk polisi setelah saya tamat, bu. Makanya saya malas belajar bu,”.

Kasus 2 :
Penulis memberikan nama samarannya sebagai Minda. Wajahnya cantik, kulitnya juga bersih. Dari pakaiannya, semula penulis menduga Minda adalah anak orang kaya. Terakhir baru penulis mengetahui ternyata Minda hanya anak sepasang petani biasa, rumahnya juga sangat sederhana. Minda putri mereka satu-satunya. Di sekolah, Minda sering bolos, semangat belajar tidak terlihat sama sekali. Kehadirannya ke sekolah, dalam seminggu paling banyak 2 atau, 3 hari, selebihnya keberadaan Minda tidak diketahui. Penyelidikan  mulai dilakukan, beberapa data akurat dari teman sekelasnya dan pihak yang bisa dipercaya, akhirnya kami menemukan keberadaan Minda, sekaligus mengetahui aktifitas Minda. Ketika orang tua Minda hadir ke sekolah karena surat yang kami titipkan pada teman sekelas Minda, kami pihak madrasah terhenyak sedih. Orang tua Minda terlihat sangat kekurangan, lugu dan soleh. Dari hasil wawancara kami simpulkan bahwa orang tua Minda sangat bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya, baik pendidikan dunia dan akhirat. Minda juga tidak membantah hal tersebut, hanya sayangnya Minda memanfaatkan keluguan, keikhlasan serta kesolehan orang tuanya. Minda menyalahkan orang tuanya yang tidak pernah memberikan kesenangan material padanya, sementara Minda tidak melihat keringat yang tidak pernah  berhenti bercucuran dari kedua orang tuanya yang sudah berusia tua, bekerja dari pagi sampai menjelang maghrib di kebun dan sawah orang lain. Minda lebih memilih menggadaikan harga diri dan masa depannya tanpa martabat, kepada siapa saja lelaki yang bisa memberikan Minda kemewahan. Sedikit kesalahan orang tua Minda, mereka terlalu percaya terhadap Minda, dengan harapan dan doa saja. Dan mereka sangat memanjakan Minda karena Minda satu-satunya harta mereka.


Nah, dari kedua kasus yang penulis paparkan di atas, dapat kita mengambil kesimpulan bahwa beberapa penyebab seorang anak menjadi “ nakal “ adalah :
1.       Orang tua yang otoriter (orangtua terlalu menekan atau memaksa anak untuk menuruti semua kenginannya tanpa melihat kondisi dan kemampuan anak ) (kasus Anton )
2.       Orang tua tidak bisa / tidak mau memenuhi keinginan si anak sementara si anak sangat menginginkannya ( kasus Anton dan Minda ). Dalam konteks ini, bukan berarti setiap keinginan anak harus dipenuhi, tetapi  harus di telaah dan dipelajari dengan sangat bijaksana, terlebih dahulu ).
3.       Anak tumbuh tanpa bimbingan ( akibat kesibukan dan lain-lain )(kasus Anton )
4.       Mencontoh sikap dan perilaku orang tua ( kasus Anton)
5.       Sering cekcok dengan orang tua/tidak harmonis ( kasus Anton)
6.       Anak terlalu dimanja ( kasus Anton)
7.       Pengaruh lingkungan ( kasus Minda )
Sebuah artikel yang saya baca dari  dari anneahira.com, ada baiknya penulis  angkat dalam tulisan ini. Bahwa ternyata penyebab terjadinya kenakalan pada remaja/anak adalah faktor internal dan eksternal.
-          Faktor internal:
  1. Krisis identitasPerubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
  2. Kontrol diri yang lemah : Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
-          Faktor eksternal:
  1. Keluarga dan perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  2. Teman sebaya yang kurang baik
  3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
(anneahira.com ).

Baiklah, kembali ke paparan penulis di awal paparan, ternyata memang peran orang tua sangatlah penting dalam mendidik dan membentuk kepribadian si anak.  Firman Allah SWT :

يايُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا قُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَ اَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَ اْلحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَّ يَعْصُوْنَ اللهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَ يَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ. التحريم:6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [QS. At-Tahrim : 6]

Dan sabda Rasulullah SAW :

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. اَلاِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَالرَّجُلُ رَاعٍ فيِ اَهْلِهِ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فيِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِى مَالِ سَيّدِهِ وَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلُ عَنْ رَعِيَّتِهِ . البخارى 1: 215
Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinanmu. Imam adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Isteri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam menjaga harta tuannya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Dan masing-masing dari kamu sekalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. [HR Bukhari juz 1, hal. 215]

Dengan ayat dan hadits tersebut menunjukkan bahwa orang tua mempunyai tanggungjawab yang yang sangat besar terhadap perkembangan anak-anaknya. Semoga kita diberikan rahmat dan kesabaran serta kebijaksanaan oleh Allah SWT, sebagai orang tua yang berperan sesuai dengan anjuran agama. Tentang kedua kasus yang penulis paparkan di atas, pihak madrasah sudah memberikan solusi dan tindakan dengan penuh pertimbangan. Anton masih menempuh pendidikan di madrasah kami dan telah menampakkan perubahan yang sangat signifikan ke arah yang positif. Sementara Minda, atas permohonan orang tuanya, berhenti dari sekolah dan menikah karena kondisi Minda yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan sekolah.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.